TJIMANOEK.COM, INDRAMAYU – Bupati Indramayu, Nina Agustina diolok-olok oleh sebagian besar masyarakat Kabupaten Indramayu.
Bupati Nina diolok-olok setelah dirinya membuat konten tiktok yang meminta warga di perantauan untuk balik ke Indramayu sebagai daerah asal.
“Udah lama ngerantau? Tapi, gitu-gitu aja? Pulang dong ke Indramayu. Chuaaaks,” ucap Nina, Bupati Indramayu seperti dalam video yang tersebar, pekan lalu.
Sontak video tersebut menuai respon dari sebagian besar masyarakat Indramayu, baik yang di Indramayu maupun yang masih berada di perantauan.
“Ora bisa gawe lapangan kerja kokon wong rantau pada balik Dermayu (Tidak bisa buat lapangan pekerjaan nyuruh orang rantau pada pulang Indramayu), chuaaaks,” tulis akun twitter, Cell4Dira, Selasa, (9/5/2023).
Selain itu, Itha Rizkiya, seorang pengguna media sosial facebook, mengatakan kalau dirinya heran dengan Indramayu yang tidak ada perkembangan. Bahkan, dia menyebut Indramayu sebagai daerah yang kumuh.
“Saya termasuk orang yang jarang keluar malam di kota sendiri. Ternyata bener kata orang-orang di malam hari (pusat kota) banyak lampu penerangan jalan yang mati,” tulis Itha, Senin, (8/5/2023).
Dia juga menuliskan mengenai keadaan-keadaan yang tidak semestinya, seperti soal lingkungan dan infrastruktur.
“Waduk dayung banyak eceng gondok, proyek wisata Bojong, proyek pasar baru, Mall, hampir semua proyek mangkrak. Kok Indramayu jadi kumuh? Whats wrong (apa yang salah)?,” tulisnya.
“Gak ada indah-indahnya, gak ada motovasi tah liat kota sebelah lebih maju dan indah di malam hari. Astafirullah pantes kalau ada tamu mintanya staycation di Cirebon,” tulisnya.
Menurut pengamatan tjimanoek.com, di beberapa kawasan, seperti Kelurahan Karanganyar dan sekitarnya yang notabene wilayah kota, masih terdapat penerangan jalan umum yang mati atau tidak berfungsi. Bahkan, sempat terjadi pembegalan di Jalan Gatot Subroto, Kel. Karanganyar yang memang gelap karena lampu jalan mati.
Diketahui, Bupati Nina memiliki 10 program kerja, dimana salah satunya adalah mengenai penerangan jalan yang dikenal dengan De-kat, Desa Kabeh Terang.
Dekat itu adalah sebuah program mengurangi angka kriminalitas dan kecelakaan dengan memasang atau membangun 1.000 titik Penerangan Jalan Umum (PJU) di tingkat desa.
(TJ-1 / TJIMANOEK)