TJIMANOEK.COM, INDRAMAYU – Bupati Indramayu, Nina Agustina meminta masyakarat Indramayu yang bekerja (Perantau) di luar kota dan luar negeri untuk kembali pulang. Hal tersebut dia lakukan melalui konten video, pekan lalu.
Padahal, kita tahu bahwa mencari pekerjaan di Kabupaten Indramayu bukan perkara yang mudah. Menurut pengamatan tjimanoek.com, ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, dua diantaranya, yaitu: Pertama, lapangan pekerjaan yang kurang memadai; Kedua, keseuaian antara apa yang dipelajari selama pendidikan di bangku sekolah/kuliah dengan profesi yang ada di Indramayu. Seperti yang kita ketahui, profesi mayoritas penduduk Indramayu adalah sebagai petani dan nelayan.
Hal itu merupakan potensi geografis wilayah Kab. Indramayu, yang mana wilayahnya dekat dengan pantai atau yang kita kenal dengan Pantura, Pantai Utara Laut Jawa.
Di sisi lain, wilayah ini memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Namun, seiring perkembangan, luas lahan sawah atau pertanian semakin menyusut dari tahun ke tahun akibat pembangunan perumahan maupun infrastruktur lain.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kab. Indramayu Tahun 2023, penduduk Indramayu berjumlah 1,87 juta jiwa. Namun, menariknya, data BPS tersebut berbeda dengan milik Pemerintah Daerah yang disajikan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Indramayu—1,88 juta jiwa: 950.170 jiwa laki-laki (50,30%) dan 938.720 jiwa perempuan (49,70%). Jadi, ada gap/perbedaan sekitar 10.000 jiwa.
Masih dari sumber yang sama, angka pertumbuhan ekonomi Kab. Indramayu 2022 adalah sebesar 2,88%, dimana angka tersebut naik dari tahun sebelumnya hanya 0,58% (kenaikan 2,30%).
Selain itu, jumlah penduduk miskin di Indramayu pada 2022 mencapai angka 225 ribu. Hal ini tentu menjadi indikator penting sebagai motivasi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Kab. Indramayu.
Tingkat partisipasi angkatan kerja 2022 mencapai 69,08% dan Tingkat pengangguran terbuka 2022 yakni 6,49%. Sehingga, harus diakui bahwa mencari pekerjaan di Kab. Indramayu bukan hal yang mudah. Dari segi ketersediaan pekerjaan tidak cukup banyak dan sedikit pilihan, seperti hanya didominasi oleh sektor pertanian dan kelautan.
Berdasarkan pengamatan dan analisis tjimanoek.com, belum ada solusi konkret dari Bupati Indramayu Nina Agustina dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, lapangan pekerjaan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan lain-lain. Maka, tak heran, sebagian besar masyarakat Indramayu mencari pekerjaan di luar kota, bahkan di luar negeri sebagai TKI.
(TJ-1 / TJIMANOEK)