TJIMANOEK.COM, INDRAMAYU – Direktur Pusat Kajian Startegis Pembangunan Daerah, Oushj Dialambaqa melayangkan surat terbuka ke Ketua Pembina Universitas Wiralodra (Unwir) Darsono pada, Jumat, 16 Agustus 2024.
Pria yang dikenal sebagai Oo, dalam suratnya, meminta agar salah satu Dosen Fakultas Ekonomi Unwir sekaligus Wartawan, Urip Triandri untuk dipecat.
“Jika Yayasan Unwir mau berbenah terhadap citra atas perilaku dosennya, seharusnya Urip Triandri Dosen FE Unwir sudah dicopot atau dipecat,” tulisnya.
Latar belakang surat terbuka yang dibuat olehnya itu lantaran kekisruhan yang terjadi saat aksi demo antara Aliansi Topi Jerami dengan wartawan di kantor PDAM TDA Indramayu kemarin, 15 Agustus 2024. Bahkan, Urip dinilai bermasalah karena telah menggunakan kartu persnya untuk mencari uang.
“Berdasarkan pengaduan dari teman-teman wartawan, yang disampaikan kepada saya, Urip Triandri juga menggunakan kedok kartu pers untuk mencari duit, membarter temuan dan sebagainya,” ungkapnya.
Urip, masih dalam surat terbuka PKSPD, mengungkapkan, pernah terjaring Saber Pungli atas kasus Kuwu/ Kepala Desa Anjatan. Kala itu, dirinya sudah meminta pihak Yayasan Unwir melalui Umar S Radick untuk memecat Urip Triandri.
Oo menerangkan, ada nama-nama besar, seperti Mochtar Lubis, MAW Brower, Parakitri, Rosihan Anwar, Asrul Sani, Chairil Anwar dan kawan-kawan, yang dapat dijadikan barometer jurnalisme dan pers, dimana kesemuanya mampu mengemban misi pers dan jurnalisme di tengah rezim tiran.
Ia pun kemudian menyinggung soal tindakan wartawan yang sedikit-sedikit lapor polisi. Sebetulnya, para wartawan mengerti dan paham apa yang dimaksud dengan menghalang-halangi tugas wartawan.
“Teman-teman wartawan pasti ngerti dan paham apa yang dimaksud dengan menghalang-halangi tugas wartawan,” kata Oo, Jumat (16/8).
Lebih lanjut, Oo menyinggung mengenai larangan membawa handphone saat ke Kejaksaan Negeri dan Polres. Ia mempertanyakan mengapa para wartawan tidak mempersoalkan larangan tersebut.
“Teman wartawan banyak keluh kesah ketika ke Kejari dan Polres dilarang bawa Hp untuk bisa wawancara. Itu semua kenapa teman-teman tidak mengatakan menghalangi tugas wartawan? Kenapa tidak mempolisikannya? Ada apa?,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pembina Unwir, Darsono mengatakan, surat terbuka dari PKSPD sudah diteruskan ke Ketua Umum Yayasan Unwir. “Nanti saya teruskan kepada ketua umum,” kata Darsono melalui pesan singkat, Jumat (16/8).
Ia membenarkan bahwa Urip Triandri dalam video beredar yang mengaku sedang menjalankan tugas sebagai wartawan merupakan dosen Unwir. “Setahu saya betul,” singkatnya.
Diketahui, Urip Triandri terlibat cekcok dengan masa aksi dari Aliansi Topi Jerami yang menuntut Dirut PDAM Indramayu untuk mundur dari jabatannya karena dianggap tidak becus.
Saat itu, Urip yang mengaku sebagai wartawan memasang baliho di PDAM TDA Indramayu. Sehari sebelumnya, Rabu (14/8), Urip Triandri dan kawan-kawannya di KWRI diundang oleh Dirut PDAM Indramayu Ady Setiawan dalam agenda deklarasi ikrar zona integritas.
Kini, Urip telah melayangkan laporan ke Polres Indramayu atas upaya percobaan pengeroyokan yang ditengarai karena dirinya, kala itu, bertugas sebagai wartawan membawa baliho ikrar zona integritas pegawai PDAM.
Pilihan Editor: Bakul Banyu Reinkarnasi Dari Dirut PDAM, Bermain Politik Elektoral Bupati Nina 2 Periode
TJ–1 / tjimanoek