Menulis Kreatif

Home / Daerah

Selasa, 14 September 2021 - 16:00 WIB

Ratusan Burung Berjatuhan di Balai Kota Cirebon

Ratusan burung pipit berjatuhan di Balai Kota Cirebon.

Ratusan burung pipit berjatuhan di Balai Kota Cirebon.

Cirebon – Ratusan burung pipit berjatuhan dari pohon di Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi No. 84, Kebonbaru, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat pada, Selasa, (14/9/2021) pagi hari.

Selain itu, banyak diantaranya mati tergeletak di halaman dalam balai kota. Terlihat dari video yang beredar, burung-burung tersebut tergeletak saling berdekatan.

Salah satu petugas Balai Kota Cirebon, Prasijo Raharjo Utomo mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi saat hujan tiba-tiba turun. “Pohon ini memang tempat titik kumpulnya burung. Biasanya banyak di sini,” kata Prasijo seperti dilansir dari radarcirebon.com, Selasa, (14/9/2021).

Baca Juga:  Tanggapan Direktur PKSPD Atas Kisruh Kasus Asusila, JPU Kejari VS Pengacara yang Viral di Medsos

Ia menambahkan pada saat hujan turun di kawasan Balai Kota, burung-burung yang ada di pohon tersebut kebasahan lalu berjatuhan. “Mungkin tiba-tiba hujan, jadi burungnya kebasahan dan pada jatuh,” imbuhnya.

Seperti pantauan tjimanoek.com, beberapa wilayah di Cirebon memang diguyur hujan deras. Namun demikian, kejadian burung berjatuhan karena hujan itu baru pertama terjadi di Kota Cirebon.

Di tempat berbeda, dilansir dari kompas.com, ribuan burung pipit juga berjatuhan di Bali. Sama halnya dengan yang di Kota Cirebon, burung-burung tersebut berjatuhan pada, Kamis, (9/9/2021) pagi hari waktu setempat, tepatnya pukul 08.00 WITA.

Baca Juga:  Soal LKTI HBA ke-62, Kejaksaan Negeri Indramayu Sebut Keliru Permasalahkan Kajari Ajie Prasetya

Salah satu Peneliti Burung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Tri Haryoko mengatakan belum mendengar kejadian burung berjatuhan karena disebabkan hujan. “Saya belum mendengar kejadian seperti sebelumnya (selain di Bali itu),” kata Tri seperti dilansir dari kompas.com, Minggu (12/9/2021).

Menurut dia, fenomena burung berjatuhan bisa karena berbagai macam faktor. Di antaranya seperti hujan asam, perubahan cuaca, keracunan pestisida ataupun adanya penyakit.

(PP)

Share:

Baca Juga

sd indramayu, sdn dukuh, sdn dukuh indramayu, sekolah dasar, pendidikan indramayu,

Daerah

SDN Dukuh Indramayu Nyaris Ambruk, Siswa Selalu Waswas Saat Belajar
petani indramayu, kodir, dampak limbah tpa pecuk, petani padi,

Daerah

Tanaman Padi Mati Akibat Dampak Limbah Cair TPA Pecuk Indramayu
desa setu wetan, pembangunan,

Daerah

Desa Setu Wetan Gencar Lakukan Pembangunan
tari topeng indramayu, nina, nina agustina, bupati nina, bupati indramayu, rekor muri, muri indramayu, muri topeng kelana,

Daerah

Wartawan Kena Amuk Bupati Indramayu karena Memakai Masker, Nina: Kamu Jijik tah?
qodir, qodir sudirja, petani korban limbah tpa pecuk, tpa pecuk indramayu,

Daerah

Petani Korban Cemar TPA Pecuk Laporkan Bupati Nina ke Kementerian LHK
embarkasih haji, embarkasih haji indramayu,

Daerah

Masih Proses Pembangunan, Embarkasih Haji Indramayu Roboh
pos polisi indramayu,

Daerah

Hati-hati, Gage di Kabupaten Indramayu Sudah Berlaku
kapolres indramayu, fahri siregar, akbp fahri siregar, bpbd indramayu, dlh indramayu, tpa pecuk, siram sampah,

Daerah

Air Limbah Sampah TPA Pecuk Pernah Cemari Sawah, Kapolres Indramayu Justru Menyiramnya