Indramayu – Peringatan Hari Tani Nasional 2021 jatuh pada hari, Jumat 24 September 2021. Indonesia sebagai negara agraris sangat wajar apabila memperingati Hari Tani Nasional. Sebab, pertanian menjadi salah satu penopang pembangunan nasional.
Bagaimana tidak, pertanian merupakan sektor penyumbang PDB yang cukup besar. Akan tetapi, eksistensinya agak terganggu karena pemerintah lebih fokus di sektor non pertanian.
Selain itu, ada persoalan yang harus perhatikan pemerintah, yakni mengenai kesejahteraan para petani. Keuntungan yang diperoleh petani terkadang tidak menutupi modal bersawah. Maka karenanya, Peringatan Hari Tani Nasional ini menjadi penting bagi pemerintah untuk merefleksikan kebijakan-kebijakkannya.
Kabupaten Indramayu menjadi salah satu daerah yang diharapkan Presiden Joko Widodo sebagai lumbung padi nasional. Presiden Jokowi menyempatkan untuk datang ke Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kab. Indramayu pada, 21 April 2021, bertepatan Hari Kartini.
Di tengah-tengah hamparan sawah, Presiden Jokowi berbincang-bincang dengan petani setempat. Dalam kesempatan tersebut, para petani mengungkapkan bahwa perlu adanya dukungan mesin pertanian. Lalu, beberapa minggu kemudian bantuan alat pun datang.
Saat itu, turut hadir mendampingi Presiden: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Bupati Indramayu Nina Agustina, dan Forkopimda Kab. Indramayu.
Di Hari Tani Nasional 2021, bagaimana pertanian di Kab. Indramayu? Berikut ini prestasi petani Indramayu yang dihimpun oleh tjimanoek.com
Prestasi Petani Indramayu
Tjimanoek.com memperoleh data, bahwa Indramayu memiliki luas wilayah 209.942 hektar yang terbagi kedalam 31 Kecamatan, 8 Kelurahan dan 309 Desa.
Seluas 32,64 persen dari total tersebut adalah kawasan lindung terhadap luas wilayah dan 55,9 persen merupakan sawah terhadap luas wilayah.
Inovasi Memberantas Hama
Petani Desa Kedokanbunder Wetan, Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat berhasil melakukan inovasi untuk menekan hama wereng atau penghisap cairan tumbuhan.
Kelompok Tani (Poktan) Sri Trusmi Satu Desa Kedokanbunder Wetan adalah yang membuat inovasi tersebut. Ketua Poktan Sri Trusmi Satu, Waklan berhasil mengembangkan inovasi itu untuk menekan Wereng Batang Coklat (WBC) di lahan pertanian setempat.
Waklan melakukan hal tersebut tanpa insktisida (obat hama), melainkan hanya dengan menggunakan Buah Sirih Hutan (piper aduncum l).
Waklan menjelaskan efektifitas penggunaan buah Sirih Hutan untuk pengendalian WBC di lahan pertanian di desanya tersebut bisa mencapai 70 persen. Dengan efektifitas ini, maka tanaman padi bisa terselematkan dari gangguan wereng dan secara otomatis meningkatkan produktivitas tanaman padi.
Baca lebih lanjut: Inovasi Petani Indramayu Menekan Hama Wereng
Berhasil Mengembangkan Padi Varietas Cisantana
Selain temuan untuk menekan hama, petani di Desa Kedungdawa, Kecamatan Gabuswetan, Indramayu juga berhasil mengembangkan padi Varietas Cisantana. Kita ketahui bahwa varietas ini merupakan padi hasil litbang dari Departemen Pertanian yang mempunyai sifat antara lain, umur genjah, anakan produktif banyak, tahan wereng coklat biotipe 1 dan 2, tahan penyakit hawar daun strain III, dan berpotensi menghasilkan ± 7,0 t/ha dengan rasa nasi pulen.
Petani kebanyakan tidak menyukai varietas cisantana karena bentuk ujung gabah yang berbulu. Hal itu menjadi salah satu kelemahan padi varietas cisantana.
Sementara itu, Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan sebagai penyandang predikat lumbung Padi Nasional, Kab. Indramayu secara bertahap tengah memperbaiki masalah irigasi pangairan yang mencakup lahan persawahan di 31 kecamatan se-Kabupaten Indramayu, katanya pada, Sabtu, 11 September 2021.
Baca selengkapnya: Padi Variestas Cisantana Indramayu.
(PP)